Beliau seorang Auliya dari Sulaltun Nabiy, seorang Arif billah yang dimakamkan di kota Tegal, alhabib Muhammad bin Thohir Al Haddad ra, beliau bercerita : .
Yang dikenal luas adalah Turob Inat. Yakni butiran pasir yang diambil dari pinggir makam Syaikh Abibakr bin Salim Fahril Wujud, sebuah sarana tabarruk dan tadawiy. Namun sesungguhnya Turob / tanah yang sejenis itu banyak dijumpai di Hadramut. Termasuk Turob Tarem juga. Artinya yang menjadi nilai tambahnya dari butiran-butiran pasir tersebut adalah Para Shalihin yang ' bersentuhan ' dengannya.
Al Habib Abubakar al Adaniy , sosok yang agung itu masih menyimpan sepasang sandal usang milik Syaikh Sa’ad as Suwainiy . Sendal itu dijadikannya tasliyah , penglipur hati jika sedang dirundung kegelisahan . Begitu besar harapan beliau terhadap Madad sang guru melalui keberkahan sandalnya , sampai beliau bungkus sandal itu dengan kain berlapis-lapis dan beliau simpan dalam kotak khusus .
Bismillahir Rohmaanir Rohim Syaikh `Abdullah Faiz ad-Daghestani qs ﻕ bercerita dalam sebuah insiden penembakan yang terjadi selama pengabdian beliau dalam kemiliteran Ottoman. Suatu hari ada serangan dari musuh dan kami, 100 orang tertinggal dibelakang untuk mempertahankan wilayah perbatasan. Aku adalah seorang penanda yang ulung, mampu memukul sebuah ancaman dari jarak jauh.
Sayyidina Abdul Qadir Jailani kala itu sedang berada di Baqhdad. Beliau dengan murid terbaiknya mendaki bukit yang sangat tinggi. Beliau ingin mengujinya. Didorongnya murid itu agar jatuh ke sungai. Murid itu menyerah, tunduk pada syaikhnya. Dia adalah bayangan syaikhnya. “Bayangan” berarti kalian menyerah, namun tidak secara total. Masih ada keraguan di dalam hati . Apakah yang dimaksud sebagai ‘menyerah secara total’ ?